
JAKARTA, KalderaNews.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menilai tim bayangan atau shadow team yang diungkapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek),Nadiem Makarim di forum PBB merendahkan sumber daya manusia (SDM) Kemendikbudristek.
“Frasa atau term ‘shadow organization’ dalam penjelasan Nadiem di forum tersebut sangat berlebihan dan merendahkan SDM yang ada di Kemendikbud, sehingga perlu ada penjelasan resmi ke Komisi X, terkait peran, fungsi, dan anggarannya dalam SOTK kemendikbudristek,” tegasnya.
BACA JUGA:
- Ternyata, Menteri Nadiem Makarim Punya Tim 400 Orang, Apa Fungsinya?
- Menteri Nadiem Klarifikasi Terkait Tim 400 Orang, Ternyata GovTech Edu Milik PT Telkom
- Inilah Siswa-siswi dari Kalimantan Timur yang Bertanding di OSN SMA/MA pada 3-8 Oktober 2022
Ia menilai, secara internal Kemendikbudristek, dalam hal ini Inspektorat, perlu mengaudit sejauh mana sistem kerja dan peran tim shadow Menteri Nadiem, terutama dalam penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran. Sebab dalam statement Nadiem, ketua tim shadow setara dengan Direktur Jenderal (Dirjen).
“Dalam konteks akselerasi transformasi teknologi dalam dunia pendidikan, Komisi X dalam posisi selalu mendukung. Hanya saja perlu ‘roadmap’ yang jelas karena kebijakan pendidikan menyangkut masa depan bangsa, penggunaan teknologi adalah tools daya dukungnya,” jelas Fikri.
Bahkan, kata Fikri, Komisi X sudah lama merekomendasi Kemendikbudristek untuk membuat peta jalan pendidikan, yang sampai saat ini belum juga ada.
“Jika Nadiem merasa percaya diri dengan apa yang dipaparkan di forum internasional tersebut maka mulailah membuka diri untuk berdialog dan berkomunikasi langsung dengan berbagai elemen pemangku kepentingan pendidikan yang ada di dalam negeri,” tandas Fikri.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply