GROBOGAN, KalderaNews.com – Hingga kini Jawa Tengan masih berkutat dengan upaya penurunan kemiskinan ekstrem. Karena itulah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak semua kepala desa menerapkan strategi micro targeting, dengan mendata secara langsung warga miskin, kemudian mengintervensi dengan program penurunan kemiskinan yang bersumber dari dana APBD, CSR, serta filantropi.
Ganjar memaparkan di Balai Desa Mlilir, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan pada Rabu, 25 Januari 2023 bahwa upaya penurunan angka kemiskinan dilakukan secara serius, dan menyasar beberapa daerah, seperti Brebes, Pemalang, Grobogan, Demak, dan Wonogiri.
Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan, terdapat 923 desa yang masuk dalam zona kemiskinan. Untuk itu, ia mengajak para kades memiliki pusat data, tentang warga yang benar-benar membutuhkan penanganan.
BACA JUGA:
- Kemiskinan Bukan Penghalang untuk Berprestasi dan Meraih Cita-cita
- Duh, Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Masih Tinggi, Masih Jauh dari Nol Persen
- Per Maret 2022 Angka Kemiskinan Ekstrem 2,04 Persen, Angka Kemiskinan Umum 9,54 Persen
Ganjar memberikan waktu satu minggu kepada para Kades, untuk mendata jumlah warga miskin ekstrem, hamil, serta hamil dengan risiko tinggi.
“Hari ini kita coba bereskan sampai level mikro yakni di desa. Maka kita minta Kades untuk mendata, camat supervisi, dan akan dikompilasi di kabupaten,” ujarnya.
Leave a Reply