Terbesar Jumlahnya di Dunia, Apa yang Paling Dicari Mahasiswa China Belajar di LN?

Pelajar Indonesia di China
Pelajar Indonesia di China (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com — China adalah pengirim mahasiswa internasional terbesar secara global. Lebih dari 1,6 juta mahasiswa  China belajar di luar negeri sebelum pandemi Covid-19 pada tahun 2020.

Negara mana yang menjadi tujuan mereka? Program apa yang paling diminati? Apa yang menjadi kriteria mereka dalam memilih universitas?

Jawabannya dapat diperoleh dari survei yang dilakukan oleh China Institute of College Admission Counseling (ChinaICAC), sebuah organisasi konselor perguruan tinggi, baru-baru ini. Mereka melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data aplikasi siswa sekolah menengah di negara itu.

BACA JUGA:

Survei itu dimaksudkan  untuk mengevaluasi keefektifan rekrutmen oleh universitas luar negeri, dan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi konselor perguruan tinggi sekolah menengah dalam membimbing siswa China kuliah di luar negeri.

Penelitian ChinaICAC mengumpulkan  data dari 121 konselor yang mewakili 91 SMA,  mengungkapkan beberapa temuan penting.

Menurut studi itu kelulusan SMA China yang disurvei diperkirakan meningkat sebesar 14% selama dua tahun ke depan. Ada tiga bidang studi populer teratas dari lulusan tahun 2022. Ketiganya adalah  STEM (Science, Technology, Engineering, Math), Bisnis, dan Ilmu Sosial.

Negara yang paling popular menjadi tujuan melanjutkan studi adalah Amerika Serikat. Disusul oleh Inggris pada posisi kedua.

Yang menarik, negara-negara Asia juga muncul sebagai tujuan terpopuler ketiga. Selain itu, ada tren baru yang berkembang. Sebanyak  71% konselor mengamati peningkatan jumlah siswa dan orang tua yang bertanya tentang kampus global (seperti NYU Shanghai) di China.

Lalu apa yang menjadi kriteria utama dalam memilih universitas?

Studi tersebut menyoroti tiga faktor teratas yang mempengaruhi siswa China ketika memilih institusi pendidikan tinggi. Di urutan pertama adalah peringkat universitas di tingkat global. Kedua, program akademik, dan ketiga, lokasi.

Juga terungkap bahwa angkatan 2022 memiliki masalah mendesak, termasuk kesehatan mental, gangguan Covid-19, dan tantangan akademik.

Studi ini akan dipresentasikan pada konferensi tahunan ChinaICAC pada 27-28 April mendatang. Menurut publikasi Professional in International Education, The PIE News, wawasan yang dihasilkan studi ini sangat penting dalam membimbing konselor dan petugas penerimaan mahasiswa untuk menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan siswa dalam tujuan akademis mereka.

Pasca pandemi Covid-19 mahasiswa China yang mendaftar ke institusi luar negeri menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Selain kendala yang sudah ada sebelumnya seperti hambatan bahasa, perbedaan sistem pendidikan, dan kesulitan beradaptasi dengan budaya baru, pandemi telah memperburuk stres dan kesulitan yang dihadapi. Selain itu, ketegangan geopolitik dan pembatasan perjalanan juga dapat mempersulit mahasiswa China di luar negeri.

Semua faktor ini, menurut laporan ChinaICAC, menyoroti pentingnya memberikan dukungan dan sumber daya bagi mahasiswa China saat mereka menavigasi lanskap pendidikan internasional yang kompleks dan selalu berubah.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*