Tunjukkan Solidaritas, Ekspatriat Non-Muslim di Dubai Ikut Berpuasa selama Ramadhan

Sharing for Empowerment

“Bersamaan dengan puasa kita juga cenderung melakukan praktik sehat lainnya. Puasa juga memungkinkan seseorang untuk mengembangkan kapasitas pengendalian diri dan penyangkalan diri. Seseorang belajar menguasai diri sendiri sampai batas tertentu.”

“Saya merasakan manfaatnya karena saya telah berpuasa selama bertahun-tahun sekarang. Ini bukan hanya suatu bentuk penyangkalan diri yang dengannya seseorang mengendalikan diri, tetapi kita juga belajar untuk menguasai banyak dorongan yang melampaui makan dan minum. Ini mirip dengan Prapaskah yang merupakan musim doa, puasa dan sedekah. Jadi, kemauan Anda dan ‘kekuatan memberi’ menjadi pusat perhatian,” tambahnya.

Meskipun Jeramie lebih suka mengakhiri puasanya dengan makanan ringan, dia juga merenungkan bagaimana cara komunal menciptakan rasa persaudaraan.

“Bulan suci adalah masa puasa, tapi makanan juga penting. Karena kita tinggal di negara yang memiliki lebih dari 200 kewarganegaraan, kita belajar tentang berbagai resep dan berbagai keluarga, dan restoran menyajikan makanan budaya yang penting selama Iftar. Fakta bahwa setiap orang duduk dan makan bersama baik dengan teman atau keluarga sungguh istimewa. Bulan ini juga sangat meriah dimana seluruh komunitas berkumpul untuk makan dan bergembira di malam hari. Saya merasa bagian itu sama-sama mengharukan,” tambah warga Dubai itu. ◾




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*