Menyambung pentingnya nilai-nilai etis kemanusiaan di tengah gempuran perkembangan teknologi, pembicara kunci kedua, F.X. Risang Baskara, Ph.D menyoroti perlunya titik temu antara pedagogi digital kritis dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Atificial Intelligence-AI).
“AI dan pedagogi digital kritis bak lentera dan peta untuk petualangan pembelajaran yang transformasional. Penting untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip pedagogi digital kritis dapat memandu penggunaaan AI yang etis di dalam pembelajaran, di ruang-ruang kelas kita, demi pertumbuhan pribadi siswa-siswi kita” paparnya.
Memerdekakan murid
Sementara itu, pembicara kunci ketiga, Dr. Iwan Syahril, Ph.D., menyampaikan bagaimana kebijakan Merdeka Belajar dan Program Organisasi Penggerak yang berorientasi pada murid dan kualitas hasil pembelajaran mereka
“Kita harus menciptakan pembelajaran yang lebih berpihak kepada murid, yang memerdekakan murid dan mengajarkan hal yang sesuai dengan tahap perkembangan setiap peibadi. Hal ini penting dilakukan untuk mendorong terwujudnya profil pelajar Pancasila yaitu SDM Indonesia yang beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia kreatif, gotong royong, kritis, mandiri dan berkebhinekaan global,” jelasnya.
Leave a Reply