STOCKHOLM, KalderaNews.com – Pemenang Nobel Ekonomi tahun ini, Claudia Goldin, memberikan laporan komprehensif pertama mengenai pendapatan perempuan dan partisipasi pasar tenaga kerja selama berabad-abad.
Dengan menelusuri arsip dan mengumpulkan serta mengoreksi data sejarah, Goldin mampu menyajikan fakta-fakta baru yang seringkali mengejutkan.
Fakta bahwa pilihan-pilihan perempuan sering kali, dan masih tetap, dibatasi oleh pernikahan dan tanggung jawab terhadap rumah tangga dan keluarga, merupakan inti dari analisis dan model penjelasannya.
BACA JUGA:
- Inilah Daftar Lengkap Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dari Masa ke Masa Hingga 2022
- Nobel Perdamaian 2022 Dianugerahkan pada Aktivis HAM Belarusia Ales Byalyatski dan 2 Organisasi HAM Rusia dan Ukraina
- Dua Jurnalis, Maria Ressa dan Dmitry Muratov, Peraih Nobel Perdamaian 2021
Wawasannya menjangkau jauh melampaui batas Amerika dan pola serupa telah diamati di banyak negara lain. Penelitiannya memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang pasar tenaga kerja di masa lalu, hari ini, dan masa depan.
Sebelumnya, ekonom tenaga kerja AS Claudia Goldin, seorang profesor di Harvard, memang difavoritkan untuk memenangkan penghargaan ini.
Dari semua penerima Nobel, bidang ekonomi ini memiliki jumlah perempuan paling sedikit yang pernah meraihnya, yaitu hanya dua orang sejak pertama kali diberikan pada tahun 1969, yakni Elinor Ostrom pada 2009 dan Esther Duflo pada 2019. Dengan ini maka Goldin menjadi orang ketiga yang mendapatkan Nobel Ekonomi.
Leave a Reply