
SEMARANG, KalderaNews.com – Universitas Wahid Hasyim atau Unwahas Semarang ajak mahasiswa manfaatkan teknologi digital dengan CABE. Apaan tuh?
Rektor Unwahas Semarang, Prof Dr. KH. Mudzakir Ali MA mengajak mahasiswa memanfaatkan teknologi digital secara maksimal dengan CABE.
BACA JUGA:
- Signifikansi Teknologi Digital di Dunia Pendidikan Pasca Pandemi Jadi Isu Global Saat Ini
- Guys, di Saat Teknologi Digital Makin Maju, Waspadai Fenomena Catfishing, Mari Kenali Tandanya
- 3 Tantangan Transformasi Digital dan 5 Investasi Teknologi Penting di Masa Depan
“CABE adalah cakap, aman, berbudaya, dan etika,” kata Prof. Mudzakir Ali dalam sambutan pembukaan kuliah umum Literasi Digital yang disampaikan Wakil Rektor III Unwahas, Dr Nur Cholid, MA.
Acara Kuliah Umum UNWAHAS ini diadakan di Hotel Siliwangi Semarang, belum lama ini.
“Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi,” imbuhnya.
“Tempat anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa, hadir dengan bermartabat,’’ kata Rektor.
Mengenalkan teknologi digital pada mahasiswa
Ketua Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) sekaligus Dekan Fakultas Pertanian Unwahas Dr Rossi Prabowo menjelaskan, Kuliah Umum Literasi Digital diikuti 385 mahasiswa.
Adapun kegiatan ini dilakukan secara bergelombang sejak 10 Oktober 2023 lalu yang juga menjadi bagian dari program GNRM.
‘’Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI,” ungkapnya.
Aktivitas ini digelar selama 5 angkatan mulai 10-14 Oktober 2023, dengan peserta sebanyak 385 Mahasiswa Universitas Wahid Hasyim.
Kegiatan Literasi Digital yang dilaksanakan Unwahas merupakan bagian dari kerjasama Universitas Wahid Hasyim dengan Kemenko PMK dan Forum Rektor Indonesia (FRI).
Kuliah umum ini bertujuan untuk mengenalkan pemahaman teknologi, etika dan tanggung jawab dalam menggunakan teknologi, budaya berdigital dan keamanan dalam berdigital.
Nur Cholid mengatakan, saat ini dunia digital merupakan “lingkungan pertama” masyarakat.
‘’Orang dengan mudahnya terkoneksi dengan dunia digital. Perkembangan dunia digital pun mengalami lonjakan luar biasa. Fenomena digitalisasi dalam segala lini kehidupan tidak dapat terelakkan. “
Nur Cholid mengajak mahasiswanya untuk menyikapi perkembangan teknologi digital dengan etika dan mempertimbangkan budaya lokal yang baik.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply