YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta menggelar Sidang Terbuka Senat Pengukuhan Guru Besar, Sabtu, 25 November 2023.
Sidang Terbuka Senat Pengukuhan Guru Besar diadakan di R. Drost Kampus III USD Yogyakarta.
Kedua Guru Besar tersebut adalah Prof. Dr. Sri Hartati Yuliani, S.Si. Apt. M.Si. dan Prof. Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S.
Prof. Dr. Sri Hartati Yuliani dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Farmasi. Sementara, Prof. Ignatius Edi Santosa sebagai Guru Besar Ilmu Fisika.
BACA JUGA:
- Kunjana Rahardi Jadi Guru Besar Ilmu Bahasa Universitas Sanata Dharma
- Seminar Nasional Sanata Dharma Singkap Keprihatinan Realitas Kemanusiaan di Tengah Beragam Ancaman
- Melihat Gelaran Pameran Arsip Sanata Dharma, Pengabdian Nyata bagi Kemanusiaan
Prof. Ignatius Edi Santosa
Pria kelahiran Salatiga, 24 Februari 1961 merupakan Dosen Pendidikan Fisika USD.
Prof. Edi meraih gelar Sarjana dari Ilmu Fisika, FMIPA Universitas Gajah Mada. Lantas, ia meraih gelar Magister Sains dari Program Studi Fisika, Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
Sementara gelar Doktoral diperolehnya pada 2002 dari jurusan Fisika, Dept. of Molecular and Laser Physics, (Catholic University of Nijmegen the Netherlands), Radboud University of Nijmegen, Belanda.
Sejak 1989, Prof. Edi telah mengabdi sebagai Staf Pengajar di Universitas Sanata Dharma.
Ia juga pernah menduduki jabatan struktural diantaranya sebagai Kepala Laboratorium, Ketua Program Studi, Ketua Jurusan, hingga Pembantu Dekan.
Kini, ia masih menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Fisika FKIP USD.
Pria yang memiliki bidang keahlian Spektroskopi Fotoakustik ini memiliki sejumlah pengalaman profesional, seperti peneliti tamu di Radboud University Nijmigen the Netherland (2007 dan 2009, Anggota HFI (Himpunan Fisika Indonesia)/PSI (Physical Society of Indonesia), serta menjadi Pengurus HFI DIY – Jateng sejak 2015 sampai dengan saat ini.
Dia juga menjadi Reviewer pada European Journal of Physics serta pada Pertemuan ilmiah HFI/PSI.
Prof. Sri Hartati Yuliani
Sementara Prof. Yuli adalah dosen Program Studi Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Ia lahir di Yogyakarta, 20 Juli 1972 dan telah mengabdi sebagai dosen di Fakultas Farmasi USD sejak 2002.
Prof. Yuli memperoleh gelar Sarjana Bio Farmasi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 1996.
Di Universitas Gadjah Mada pula, ia meraih gelar Magister bidang ilmu Teknologi Farmasi (2002) serta gelar Doktor bidang ilmu yang sama pada 2013.
Perempuan yang memliki bidang kepakaran Teknologi Farmasi ini telah banyak melakukan penelitian serta publikasi jurnal ilmiah yang berfokus pada bidang ilmu Farmasetika dan Teknologi Farmasi, terutama yang terkait dengan peracikan obat.
Sampai kini, Prof. Yuli telah melakuan 36 penelitian dalam bidang ilmu yang ia geluti.
Ia pun telah mempublikasikan penelitiannya di 43 jurnal ilmiah, 6 makalah, dan 1 buku yang berjudul ‘Kajian Risiko Peracikan Obat’ (Sanata Dharma University Pres, 2020).
Selama tiga tahun terakhir, Prof Yuli telah memperoleh HKI, baik berupa paten dan hak cipta, seperti Formulasi Sediaan Topikal Penyembuh Luka dan Proses Pembuatannya; Alat Peraga Alur Produksi di Industri Farmasi; serta Alat Peraga Tutorial Pembuatan Body Scrub Powder.
Prof. Yuli pun aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat, seperti menjadi narasumber dalam kegiatan lokakarya di bidang ilmu kesehatan dan farmasi.
Tercatat, ia telah melakukan 50 pengabdian masyarakat untuk membantu institusi dan instansi yang bergelut di bidang kesehatan dan farmasi.
Selain itu, Prof. Yuli juga aktif sebagai Asesor Akreditasi LAMPTKes, Reviewer Nasional Penelitian DRTPM, dan Wakil Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Budya Wacana Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply