JAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Bakrie mengukuhkan Guru Besar di Bidang Ilmu Kimia dan Biokimia Pangan, Prof. Ardiansyah, S.T., M.Si., Ph.D, dosen rogram studi Ilmu dan Teknologi Pangan.
Rektor Universitas Bakrie, Prof. Sofia W Alisjahbana memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Prof. Ardi beserta keluarga.
“Prof. Ardi, salah satu putra terbaik Universitas Bakrie. Ini capaian luar biasa yang dapat dijadikan teladan dan inspirasi pada kita semua,” ujarnya.
Prof. Sofia juga mengatakan, Prof. Ardi telah memberikan kontribusi besar melalui karya ilmiahnya di bidang Ilmu kimia dan Biokimia Pangan.
BACA JUGA:
- Universitas Trisakti Kukuhkan 4 Guru Besar Baru, Begini Pesan Ketua MPR RI
- Awali Tahun 2024, 10 Guru Besar Universitas (Unas) Nasional Dikukuhkan
- Untar Kukuhkan Dua Guru Besar, Langkah Menuju Reputasi Internasional
Bekatul sebagai pilar pangan
Karya tersebut tidak hanya menjadi sumber inspirasi bagi para rekan dosen dan mahasiswa, tapi juga memberikan dampak positif pada program studi Ilmu dan Teknologi Pangan.
Selain itu, Ketua Yayasan Pendidikan Bakrie, Ratna Indira Nirwan Bakrie menyampaikan apresiasi besar atas capaian Prof. Ardi.
Menurut Ratna Indira Nirwan Bakrie, bidang yang ditekuni oleh Prof. Ardi saat ini merupakan bidang yang sangat menjadi perhatian seluruh negara.
Masalah pangan, terutama ketersediaan pangan di masa mendatang membutuhkan perhatian serius untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya krisis pangan dunia.
Ratna berharap karya ilmiah yang dihasilkan oleh Ardi dapat memberikan sumbangsih yang nyata bagi masyarakat Indonesia maupun bagi kemanusiaan pada umumnya.
Setelah sambutan-sambutan, Ardi pun kemudian menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Bekatul (Rice Bran) sebagai Pilar Pangan Fungsional dan Nutrasetikal.”
Dalam orasinya, Prof. Ardi menyoroti manfaat kesehatan dari bekatul yang dapat dikembangkan sebagai produk pangan kategori pangan fungsional dan nutrasetikal.
Bekatul punya banyak kandungan istimewa
Dalam risetnya, di dalam bekatul terdapat kandungan istimewa seperti protein, mineral, karbohidrat, vitamin, PUFA, dan berbagai senyawa bioaktif.
Dari orasi yang Ardi sampaikan, pemanfaatan bekatul sebagai produk pangan di Indonesia masih sangat terbatas.
Sementara di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, Thailand, dan Vietnam sudah mengembangkan bekatul sebagai produk pangan mereka.
“Seperti diketahui bahwa pangan fungsional dapat memberikan manfaat di luar standar nilai gizi, pangan fungsional juga harus mengikuti peraturan pangan yang berlaku. Untuk itu diperlukan peran pemerintah dalam membuat panduan pengujian,” ucap Ardi.
Ardi pun berharap semoga orasi ilmiah ini dapat turut memicu pembahasan tentang kajian pangan fungsional khususnya di Indonesia, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan lainnya.
Acara ini tidak hanya merayakan prestasi akademis Ardi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply