4 Jam Prabowo Bertemu Rektor, Bahas Tukin Dosen Gak Ya?

Mendikti Saintek, Prof.Brian Yuliarto. (Ist.)
Mendikti Saintek, Prof.Brian Yuliarto. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan rektor perguruan tinggi negeri dan swasta selama 4 jam. Ini yang mereka bahas!

Ada 146 rektor perguruan tinggi negeri dan swasta sertai 17 perwakilan lembaga layanan pendidikan tinggi (LL Dikti).

Mendikti Saintek, Brian Yuliarto menyatakan sejumlah isu nasional dan global dibahas dalam pertemuan ini.

BACA JUGA:

“Pak Presiden menyampaikan bagaimana para rektor yang hadir ini adalah brains of our country, jadi ini adalah para pemikir-pemikir yang dapat memberikan dampak signifikan untuk mewujudkan cita-cita Pak Presiden, cita-cita seluruh bangsa Indonesia sejajar dengan negara maju,” kata Brian.

Lebih lanjut, Prabowo menekankan tentang penguatan integritas kampus, termasuk menanamkan budaya antikorupsi.

Bahas Danantara

Selain itu, pertemuan ini juga menyinggung keberadaan Danantara yang akan penggerak industri-industri strategis di Indonesia.

Prabowo meminta agar perguruan tinggi menjadi tulang punggung riset, inovasi, serta penyiapan-penyiapan SDM untuk mengisi gerakan atau program-program industri yang akan bergerak dengan cepat di masa depan.

Brian menyebutkan para rektor juga diminta meningkatkan kualitas pengajaran dan pendidikan demi menghasilkan SDM unggul.

“Bapak Presiden meminta agar perguruan tinggi memberikan SDM yang terbaik, riset-riset terobosan teknologi untuk menghasilkan produk teknologi bagi pasar Indonesia yang sangat besar, bagi kebangkitan ekonomi dan industri di Indonesia,” paparnya usai pertemuan tersebut.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*