JAKARTA, KalderaNews.com – Pelatihan bagi guru dari 14 Sekolah Luar Biasa (“SLB”) di wilayah Jabodetabek yang ditujukan bagi peningkatan kapasitas mereka dalam membantu anak-anak berkebutuhan khusus dengan penglihatan terbatas (low vision) berlangsung di Pusat Pelatihan Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala Jakarta, Rabu, 9/8.
Keempatbelas SLB yang hari ini menerima pelatihan adalah SLB Rawinala, SLB Triasih, SLB Lenteng Agung, SLB Tan Miyat Bekasi, SLB Bhakti Luhur, LSB Assyafiyah, SLB Surya Wiyata, SLBN Depok, SLB Manunggal Bakti, SLBN 7 Jakarta, SLB Frobel Montessorry, SLB Asih Budi II, SLB Sana Dharma, dan SLB Pemina.
BACA JUGA:
- Beasiswa S2 Chevening Terbuka untuk Penyandang Disabilitas
- Saint John’s Catholic School Rayakan Hari Disabilitas Internasional Bersama Yayasan Tri Asih
- Hari Disabilitas Internasional, 3 Desember, Begini Logo, Tema, dan Sejarahnya
Pelatihan yang diberikan terdiri dari cara melakukan asesmen bagi penderita penglihatan terbatas (low vision) hingga pemberian rekomendasi penanganan lanjutan bagi orang tua maupun pihak terkait lainnya.
Program pelatihan yang didukung penuh Standard Chartered Bank (“Bank”) bersama CBM serta Yayasan Pelayanan Anak dan Keluarga (“LAYAK”) ini merupakan bagian dari Seeing is Believing Addressing Child Blindness Low Vision & Visual Impairment Project yang diluncurkan pada akhir 2015 dengan target wilayah kerja di Jabodetabek, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat untuk periode 5 tahun.
Hingga hari ini, program ini telah menjangkau 1.800 anak berkebutuhan khusus dari 40 SLB di Jabodetabek dan Makassar. Dari 1.800 anak tersebut, 794 diantaranya telah memperoleh layanan lanjutan. Country Head Corporate Affairs Standard Chartered Bank Indonesia Dody Rochadi menegaskan pada KalderaNews bahwa pihaknya berkomitmen menurunkan jumlah angka kebutaan di Indonesia sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah hingga nasional.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu
Leave a Reply