Hari Aksara Internasional, Ternyata 2,9 Juta Orang Indonesia Masih Buta Huruf

Ilustrasi: Kegiatan membaca. (KalderaNews.com/Ist.)
Kegiatan membaca (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Angka buta aksara di Indonesia memang terus mengalami penurunan setiap tahun. Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan, pengentasan buta aksara berujung pada literasi yang mendorong individu untuk berpikir kritis. Literasi juga mesti menjadi kompetensi esensial dalam dunia pendidikan.

“Bukan hafalan yang harus dituntut dari peserta didik, melainkan kemampuan memahami, dan mengolah informasi secara kritis,” kata Menteri Nadiem dalam peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat Nasional, secara daring.

BACA JUGA:

Sementara, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri memaparkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020. Survei itu menunjukkan penurunan yang cukup signifikan pada jumlah penduduk buta aksara.

Persentase buta aksara tahun 2019 sebanyak 1,78 persen atau 3.081.136 orang. Sedangkan, pada tahun 2020 turun menjadi 1,71 persen atau menjadi 2.961.060 orang. Dan angka melek huruf Indonesia berdasarkan Susenas BPS 2020 usia 15-59 tahun adalah 98,29 persen.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*