Politeknik Manufaktur Astra Didirikan di Lahan Seluas 5H di Cikarang

Politeknik Manufaktur Astra di Cikarang
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pun telah meresmikan pembangunan (groundbreaking) Kampus Politeknik Manufaktur (Polman) Astra, didampingi Presiden Direktur PT Astra Internasional tbk, Prijiono Sugiarto di Kawasan Industri Delta Silicon II, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

CIKARANG, KalderaNews.com – Astra akan segera memiliki Kampus Politeknik Manufaktur (Polman) di Cikarang. Kampus Polman Astra Delta Silicon Cikarang ini merupakan pengembangan dari kampus Sunter, Jakarta Utara.

Kampus yang dirancang dengan konsep green campus ini, akan didirikan di atas tanah seluas 5 hektare dengan total luas bangunan mencapai 47.000 meter persegi. Fasilitasnya antara lain ruang pembelajaran, laboratorium, workshop, teaching factory, serta asrama untuk mahasiswa baru.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pun telah meresmikan pembangunan (groundbreaking) Kampus Politeknik Manufaktur (Polman) Astra, didampingi Presiden Direktur PT Astra Internasional tbk, Prijiono Sugiarto di Kawasan Industri Delta Silicon II, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

BACA JUGA:

Dalam arahannya, Menristekdikti mengungkapkan bahwa Kemenristekdikti telah mewajibkan pendidikan vokasi menerapkan sistem kurikulum berbasis kompetensi serta tersambung dan sesuai (link and match) dengan industri, upaya ini guna menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan profesional, sesuai kebutuhan industri.

“Fokus Kemenristekdikti adalah melakukan revitalisasi politeknik atau pendidikan vokasi, mulai dari kurikulum, penguatan kapasitas dan kapabilitas dosen, hingga kompetensi mahasiswa sebagai bentuk peningkatan kualitas pendidikan vokasi ke depannya,” jelas Menteri Nasir.

Selain itu, Menristekdikti juga mendorong pelaku industri untuk mendirikan pendidikan vokasi. Ia menjelaskan bahwa kunci keberhasilan pendidikan vokasi di suatu negara tidak terlepas dari keterlibatan industri yang turut andil dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi. Untuk memenuhi kebutuhan Industri akan SDM yang kompeten, lulusan politeknik harus memiliki sertifikat kompetensi, sehingga kemampuan lulusan politeknik terjamin.

“Saat ini, paling tidak ada sekitar 500 perusahaan besar yang memiliki potensi mendirikan pendidikan vokasi. Jika masing-masing perusahaan mendirikan pendidikan vokasi, masalah tenaga kerja terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri akan terpenuhi,” jelasnya.

Menteri Perindustrian menyebutkan bahwa pemerintah terus mendorong pengembangan pendidikan vokasi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil. Langkah ini sejalan dengan program pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dalam membangun SDM yang berdaya saing tinggi, khususnya di sektor industri.

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan nasional saat ini fokus pada pembangunan SDM berkualitas, maka perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi lebih masif. Saya harap apa yang telah dilakukan Astra dapat direplikasi oleh Industri lain, sehingga muncul politeknik-politeknik yang memenuhi kebutuhan Industri akan SDM yang berkualitas,” ungkap Menteri Airlangga. (LF)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*