JAKARTA, KalderaNews.com – Di zaman yang serba makin gampang, termasuk dalam hal pinjaman (utang) online, ternyata ini justru sangat menakutkan. Bukan rahasia lagi, saat ini banyak milenial yang sudah terjebak dalam situasi hidup dari utang ke utang alias terjerat utang yang mencekik karena besar pasak daripada tiang dan terutama tidak bisa mengelola uangnya dengan bijak.
Parahnya lagi, kebanyakan dari mereka berutang hanya untuk urusan konsumsi dan lifestyle, jarang yang menggunakan utang untuk investasi. Tragisnya, milenial saat ini banyak yang tergiur dengan kemudahan utang (pinjaman) online yang menjamur untuk tujuan konsumtif tanpa mau berkaca dengan kemampuan untuk membayarnya.
Karena tak peduli dengan kemampuan membayar utang, tak sedikit lho milenial saat ini yang hidupnya dilingkari utang. Artinya, ketika utang pertama jatuh tempo, dia mengambil utang yang kedua untuk bayar utang pertama dan begitu seterusnya sehingga terjerat utang yang tak mampu dibayarnya.
BACA JUGA
- Biaya Pendidikan Makin Tinggi, Asuransi Bisa Jadi Solusi
- Tips Memilih Aplikasi Fintech Masa Kini yang Terbaik dan Aman
- Produk Alas Kaki dan Kacamata Indonesia Jadi Incaran Pelaku Usaha Ceko
- Menristekdikti Wacanakan Dana Abadi 10 Triliun untuk Perguruan Tinggi Terbaik
Makin mengkhawatirkan lagi, saat ini makin menjamur pinjaman online ilegal. Yang terkini, Satgas Waspada Investasi pun telah menemukan dan menutup sebanyak 123 financial technology (fintech) peer to peer lending ilegal.
Leave a Reply