JAKARTA, KalderaNews.com – Terpilihnya Nadim Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) membuat kejutan. Namanya sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Sejumlah harapan dan tantangan dalam dunia pendidikan menjadi “pekerjaan rumah” Nadiem.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menaruh harapan besar di pundak Mendikbud yang baru saja dilantik Nadim Anwar Makarim, terutama menuntaskan permasalahan kekerasan anak di dunia pendidikan. “Nadiem memiliki banyak PR yang mesti dituntaskan, terutama kekerasan di dalam dunia pendidikan,” ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti.
BACA JUGA:
- Jangan Baper, Dikti Tuh Sekarang di Bawah Kendali Kemendikbud
- (Mengharapkan) “Midas Touch” dari Seorang “Silver-Spoon Kid”
- Pendiri dan CEO Go-Jek Jadi Mendikbud, Dulu Pernah Ikut Pertukaran Pelajar Lho
- Selamat, Kaesang Pangarep Dapat Entrepreneurship Awards!
- Penelitian SD Inpres, Antarkan Esther Duflo Raih Nobel Bidang Ekonomi
Memang, berbagai kasus kekerasan masih sering terjadi di dunia pendidikan. “Misal siswa yang menusuk guru hingga tewas di Manado, guru menghukum siswa SMP di Manado yang mengakibatkan siswanya meninggal, 13 siswa di Pasuruan ditampar gurunya, siswa SMK di Malang ditampar dan dimaki oleh motivator di sekolahnya, serta masih banyak lagi,” papar Retno.
Selain itu, pria yang minta disapa Mas Nadiem ini juga dituntut mampu melanjutkan kebijakan menteri sebelumnya, seperti kebijakan zonasi. “KPAI berharap Nadiem Makarim melanjutkan kebijakan zonasi, karena menurut kami itu upaya paling tepat membenahi pendidikan dari akarnya, bukan hanya di permukaan,” ujar Retno.
Leave a Reply