Sebagai kick-off dari Living Lab pada minggu ini diselenggarakan workshop di Tuktuk, Danau Toba yang difasilitasi oleh CELTH. CELTH merupakan kerja sama antara tiga Universitas Ilmu Terapan di Belanda, antara lain Universitas Ilmu Terapan Breda, Universitas Ilmu Terapan NHL Stenden dan Universitas Ilmu Terapan HZ.
Ketiga universitas tersebut bergabung untuk melakukan penelitian kolaboratif dalam kerja sama yang erat dengan Universitas riset di Belanda yaitu Universitas Wageningen, Universitas Groningen dan Universitas Tilburg.
Pada acara yang diselenggarakan selama dua hari ini pemangku kepentingan dari kelompok masyarakat, komunitas maupun individu serta pemerintah daerah membahas skenario masa depan untuk Danau Toba sebagai tujuan wisata berkelanjutan. Pada acara workshop ini kebutuhan lokal mengenai pengembangan pengetahuan dan keterampilan diidentifikasi yang selanjutnya akan berfungsi sebagai masukan untuk agenda Living Lab di tahun-tahun mendatang.
Fase awal Living Lab akan dikerjakan dalam tiga tahun dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Konsulat Belanda di Medan, Nuffic Neso Indonesia, IT DEL, CELTH dan mitranya, lembaga universitas, Wise Steps Foundation.
Leave a Reply