Namun perlu kehati-hatian tatkala membuat epitome. Selain harus realistis dan jujur, ia juga perlu mempertimbangkan sensitifitas orang-orang yang mungkin mengasosiasikan diri dengan subjek epitome.
Foto yang saya tampilkan ini saya petik dari sebuah artikel berjudul “Because China,” yang dimuat oleh Quartz (qz.com) pada 19 Februari lalu. Foto ini merupakan epitome dari pergumulan para perawat di China dalam menangani wabah pasien virus Covid-19. Keterangan foto hanya tiga kata, “please see us,” yang menggambarkan kenyataan ribuan perawat di China yang tidak dapat berkumpul dengan keluarga karena tugas.
Quartz menampilkan foto ini pada artikel yang sesungguhnya mengeritik epitome lain tentang subjek yang sama, yang dibuat oleh pemerintah China. Beberapa hari sebelumnya, di China beredar video yang menunjukkan sejumlah perempuan perawat yang akan dikirim ke Provinsi Hubei, episentrum wabah Covid-19.
Video yang diposting oleh Gansu Daily, sebuah surat kabar milik pemerintah di provinsi Gansu, menunjukkan belasan perawat mengenakan masker, tengah menangis ketika rambut mereka dicukur plontos sebelum berangkat ke medan tugas. Dalam video itu, mereka digambarkan sebagai “prajurit paling cantik” yang memerangi epidemi, dan keberanian mereka luar biasa, sampai-sampai mengorbankan rambut mereka, demi efektifitas mengenakan alat pelindung ketika merawat pasien.
Leave a Reply