Namun di pertengahan tahun, keluarganya pindah ke pusat kota Stockholm. Akibatnya ia juga harus pindah dari sekolah itu.
“Ternyata ini menjadi bencana kecil. Saya tidak suka dengan guru-guru di sekolah yang baru, dan guru-gurunya juga tidak menyukai saya. Bahkan salah satu dari mereka tidak meluluskan saya di pelajaran Kimia,” kata Tomas.
“Ini sangat serius karena saya membutuhkan nilai bagus agar dapat melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran di Karolinska di Stockholm,” lanjut dia.
BACA JUGA:
- 280 Beasiswa Pertamina Foundation buat Mahasiswa Terdampak Covid-19 Tutup 2 Mei 2020
- Berikut Ini Deadline Lengkap Beasiswa DAAD 2020 untuk Kuliah S2 dan S3 di Jerman
- Pendaftaran Beasiswa Prima Bankaltimtara Buat Mahasiswa S1/D3 Tutup 4 Mei 2020
- Deadline Beasiswa YBM BRI Khusus untuk Mahasiswa S1 Muslim 26 April 2020
- Ada 10.000 Beasiswa untuk Pelajar/Mahasiswa dari Indosat, Mau?
- Beasiswa Parsial S1 dan S2 University of East Anglia di Inggris Tutup 14 Juni 2020
- Beasiswa Santri Berprestasi 2020, Pendaftaran Sampai 30 April 2020
Untungnya, kedua orang tua Tomas memahami masalah yang dihadapi putranya. Berkat bantuan mereka, Tomas dapat kembali menempuh pendidikan di sekolahnya yang lama.
“Secara khusus, saya mendapat bantuan yang menginspirasi dari seorang guru Kimia yang luar biasa. Namanya adalah Karin Brandt. Ibu Guru Brandt mendorong minat saya pada Kimia,” kata pria yang lahir di Stockholm, 28 Januari 1938 ini.
Tomas akhirnya berhasil memperoleh nilai yang baik dalam pelajaran Kimia. Dan dia pun diterima di Fakultas Kedokteran impiannya.
Leave a Reply