JAKARTA, KalderaNews.com – Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menegaskan Kabupaten Dairi yang berada di kawasan strategis Danau Toba yang sangat melegenda dan telah mendapatkan penghargaan UNESCO terbuka untuk investor dari luar.
Hal ini ditegaskannya saat menjadi Keynote Speaker di acara Sharing Session “Pengembangan Desa di Era Digital” yang diselenggarakan Program MBA Swiss German University (SGU) bekerjasama dengan Telin dan Pemda Kabupaten Dairi pada Sabtu, 27 Juni 2020.
“Infrastruktur di Kabupaten Dairi sangat-sangat membutuhkan perhatian. Jalan-jalan masih belum bagus. Kita perlu investasi untuk pembangunan. Kita terbuka untuk investor-investor dari luar,” tandasnya di acara yang dimoderatori Dean of Faculty Business and Communication of SGU, Dr. Nila K. Hidayat, SE,. MM dan menghadirkan Ceo Telin dan Dosen SGU, Dr. Ir. Sukardi Silalahi, MBA tersebut.
BACA JUGA:
- Kepuasan dan Kepercayaan Customer Jadi Kunci Kesuksesan Bisnis di Masa Transisi
- Teknologi dan Inovasi Keuangan: Evolusi Bisnis Perbankan
- Buruan, 75 Beasiswa Master (S2) Double Degree Swiss German University Tutup 15 Juni 2020
- Charles Lim: Indonesia Jadi Sasaran Empuk Serangan Siber
- Lanskap Strategi Bisnis di Tengah Krisis Pandemi Covid-19 dan The New Normal
- Rahasia dan Trik Menyiasati Restrukturisasi Pinjaman Bank buat Pengusaha di Tengah Pademi Covid-19
Ia juga mengakui jaringan internet dan listrik juga masih belum merata. Setidaknya ada 7 desa yang masih kesulitan akses internet. Kendati demikian, Pemkab Dairi berkomitmen untuk mengembangkan pengembangan desa di era digital.
Pemkab Dairi kini fokus pada pemberdayaan komunitas-komunitas yang ada di desa agar makin mandiri. Ia pun mengapresiasi sejumlah aktivitas anak muda yang secara mandiri melakukan berbagai kegiatan mandiri seperti Kawasan 1000 Tenda.
Ke depan pihaknya juga fokus pada digitalisasi desa, yakni memastikan desa-desa sudah terkoneksi jaringan internet dan mengedukasi aparat dan masyarakat desa yang belum melek internet dan teknologi.
Digitalisasi ini pun menargetkan 6 hal:
- Memastikan akses internet sudah masuk ke setiap desa.
- Menghadirkan platform digital untuk tingkatkan perekonomian masyarakat desa.
- Membentuk BUMNDes dalam mengelola potensi desa wisata basis digital.
- Peningkatan kualitas dan nilai tambah produk unggulan desa agar dapat dipasarkan melalui e-commerce.
- Menghadirkan smartfarming di desa untuk pengembangan pengelolaan pertanian, perikanan dan peternakan.
- Menghadirkan berbagai bisnis model bagi masyarakat desa.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply