JAKARTA, KalderaNews.com – Matematika adalah salah satu ilmu yang paling tua dalam peradaban manusia. Sedari awal, ilmu ini sudah dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Prinsip-prinsip Matematika ada pada bangunan yang menjulang tinggi, namun juga pada perangkat selular yang kita pakai. Kita memakainya mengkalkulasi anggaran perusahaan maupun rumah tangga. Tetapi Matematika juga bekerja dalam pertunjukan seni dan olah raga.
Kebutuhan akan Matematika muncul seiring dengan perkembangan masyarakat. Semakin kompleks suatu masyarakat, semakin kompleks pula kebutuhan matematisnya.
BACA JUGA:
- Tertarik Jadi Guru Penggerak Kemendikbud? Daftar Di Sini Mulai 13 Juli 2020
- UTBK SBMPTN Tinggal 2 Hari Lagi, Inilah Perlengkapan yang Wajib Kamu Bawa
- Toxic Family, Jangan-Jangan Ada di Sekitar Kamu
- Kenapa Sih Kamu Pilih Kuliah di Perguruan Tinggi Swasta, Ini Jawabannya
- Jangan Remehkan Kata, Padanya Ada Tenaga dan Cinta: Pelajaran dari Stanford
- Unik, Robot Wakili 532 Peserta Wisuda Daring Universitas Kristen Satya Wacana
- MAN 2 Kulon Progo Masuk Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
Dahulu kala, suku-suku primitif membutuhkan Matematika untuk menghitung posisi matahari dan menentukan teknik berburu. Masyarakat Yunani membutuhkan Matematika untuk mendirikan bangunan dan menyusun struktur pemerintahan. Kini algoritma menjadi faktor kunci dalam kehidupan digital di era revolusi industri 4.0.
Tidak dapat dipungkiri, wajah Matematika masih sering digambarkan sebagai ilmu yang kering, serius, dan membosankan. Pokoknya selalu mendatangkan kernyit dahi.
Leave a Reply