Pendidikan Untuk Semua: Antara Kuota Internet, Hibah dan Kepatutan

Sharing for Empowerment

Saya seperti kesetrum mendengarnya dan langsung semangat. Akhirnya untuk pertama kalinya saya memberikan paparan online melalui voice notenya Whatsapp selama lebih kurang 40 menit ditambah dengan tanya jawab selama kurang lebih 30 menit jadi total sekitar 70 menit! Saya hanya diperbolehkan bicara tanpa boleh mengirimkan materi berupa video atau yang lainnya padahal biasanya saya dengan enteng mengunggah video sebagai visual aids supaya presentasi jadi lebih menarik.

Tenggorokan saya tercekat ketika sebelum acara dimulai saya dikirimi beberapa video oleh Alit yang berisi sapaan hangat dan pertanyaan untuk saya dari beberapa peserta sebagai perwakilan. Ya Allah… betapa aku merasa sangat malu karena sedemikian semangatnya mereka, beberapa malah dengan Bahasa Inggris yang masih terbatas menyapa saya dengan penuh antusiasme.

Saya malu karena dengan akses yang sangat terbatas semangat untuk mencari informasi demi mewujudkan mimpi mereka sungguh luar biasa, sedangkan saya seringkali menggunakan video conference platform dan menghamburkan kuota untuk sekedar melepas kangen dengan teman atau sanak saudara selama masa pandemi ini atau chit chat gak penting dengan teman-teman.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*