Pendidikan Untuk Semua: Antara Kuota Internet, Hibah dan Kepatutan

Sharing for Empowerment

595 milliar Bro! Hibah pula. Saya gak akan ikut berpolemik tentang penting tidaknya pemberdayaan guru, kepala sekolah dan tenaga pendidik lainnya, karena jawabannya pasti iya lah penting. Semua juga setuju. Atau berpolemik apakah tepat yayasan dari perusahaan-perusahaan besar yang sangat kuat fundingnya dan ormas yang tidak jelas asal-usulnya dan rekam jejaknya mendapatkan kucuran dana masing-masing 20 miliar.

Yang langsung terbayang di pikiran saya hanyalah si pemuda dari Sumatera Barat dengan bahasa Inggris yang masih kental dengan logat Minangnya tapi ‘pede’ dan antusias luar biasa atau seorang gadis berkerudung yang masih SMA dari Sulawesi Barat yang rela mendengarkan ocehan saya selama 1,5 jam dengan penuh antusias dan membombardir saya dengan pertanyaan-pertanyaannya.

Saya langsung terbayang pasti ada uang saku mereka atau uang orang tua mereka yang harus dikorbankan hanya untuk mendengarkan sesi saya yang mereka sebut sangat memotivasi mereka.

Well, my dear…it was the other way around.. kalian lah yang justru memotivasi dan mengajarkan kepada saya bahwa untuk mengejar cita, mendapatkan sesuatu yang lebih baik kita harus mau berkorban. Saya juga terbayang berapa banyak siswa dan mahasiswa yang saat ini dalam situasi ‘SOS’ karena pilihan sulit antara kuota internet dan sepiring nasi dan lauk sederhana.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*