5 Fakta Nobel Sastra, Ada Dua Pemenang yang Menolak Hadiah

Penghargaan Nobel di bidang Sastra (KalderaNews/Ist)
Penghargaan Nobel di bidang Sastra (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

STOCKHOLM, KalderaNews.com – Alfred Nobel selaku empu penghargaan ini merupakan seorang penyair. Selain mendalami ilmu mengenai dinamit, Alfred Nobel menyukai sastra.

Pada 27 November 1895, Alfred Nobel menandatangani surat wasiat dan wasiat terakhirnya, memberikan bagian terbesar dari kekayaannya untuk serangkaian hadiah yakni hadiah Nobel. Seperti yang dijelaskan dalam surat wasiat Nobel, satu bagian didedikasikan untuk orang yang akan menghasilkan di bidang sastra karya paling luar biasa ke arah yang ideal.

Karya sastra merupakan bidang unik pada penghargaan Nobel. Dapat menulis kata-kata bermakna dan inspiratif, lalu mendapatkan Nobel merupakan pencapaian tertinggi sastrawan. Berikut fakta-fakta mengenai penghargaan Nobel di bidang literatur.

BACA JUGA:

7 Kali Tidak Ada Nobel Sastra

113 Hadiah Nobel Sastra telah dianugerahkan sejak 1901. Penghargaan ini tidak diberikan dalam tujuh kesempatan, yakni pada tahun 1914, 1918, 1935, 1940, 1941, 1942, dan 1943.

Hal tersebut disebabkan karena statuta Yayasan Nobel mengatakan bahwa jika tidak ada karya yang dipertimbangkan dianggap penting, maka hadiah uang akan disimpan sampai tahun berikutnya.

Hadiah Sangat Jarang Dibagi ke Lebih Dari 1 Pemenang

Tidak seperti bidang lainnya, hadiah Nobel Sastra sangat jarang ada grup. Dilansir dari situs resmi Nobel, itu mungkin memang sifat sastra. Berbeda dengan hadiah sains yang seringkali diberikan secara bersama-sama dan pencapainnya secara berkelompok.

Pemenang Nobel Sastra Termuda

Hingga saat ini, Pemenang Sastra termuda adalah Rudyard Kipling, yang paling dikenal dengan The Jungle Book. Ia berusia 41 tahun saat dianugerahi Penghargaan Sastra pada tahun 1907.

Ada Dua Pemenang yang Menolak Nobel Sastra

Boris Pasternak, pemenang Nobel Sastra pada tahun 1958 menolak hadiahnya karena kebijakan pemerintah negaranya, yakni Uni Soviet. Lalu, Jean Paul Sartre, penerima Nobel Sastra tahun 1964 menolak penghargaan tersebut karena dia secara konsisten menolak semua penghargaan resmi.

16 Pemenang Perempuan di Nobel Sastra

Sejak 1909 hingga 2020, sebanyak 16 wanita telah dianugerahi Hadiah Nobel Sastra. Penulis Swedia Selma Lagerlöf (1858-1940) adalah wanita pertama yang dianugerahi pada tahun 1909. Hingga kini, pemenang Nobel Sastra masih didominasi oleh pria.

Itulah sekilas fakta mengenai Nobel Sastra. Diberitakan KalderaNews sebelumnya, Louise Glück terpilih sebagai pemenang Nobel Sastra pada tahun ini.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*