“Banyak yang menganggap anak sebagai objek/hak milik, jadi sering diabaikan suaranya, pemenuhannya, kebutuhan dan perkembangannya. Selain itu, ketimpangan gender serta sikap permisif dan kurang memahami konsep kekerasan terhadap anak ikut menjadi pemicunya,” terangnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply