Cegah Klaster Kampus, Uhamka Adakan Swab Antigen Massal Gratis

Fakultas Farmasi dan Sains (FFS) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA adakan tracing Covid-19 yang dilaksanakan di Kampus FFS Uhamka pada 9 Januari 2021 (KalderaNews/Dok. Uhamka)
Fakultas Farmasi dan Sains (FFS) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA adakan tracing Covid-19 yang dilaksanakan di Kampus FFS Uhamka pada 9 Januari 2021 (KalderaNews/Dok. Uhamka)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Fakultas Farmasi dan Sains (FFS) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA atau UHAMKA  adakan tracing Covid-19 massal yang dilaksanakan di Kampus FFS Uhamka pada 9 Januari 2021. Hal ini merupakan upaya untuk mencegah klaster kampus.

Diketahui Uhamka memiliki laboratorium untuk tes Covid-19, mulai swab hingga rapid. Laboratorium tersebut hasil kolaborasi Uhamka dengan PT. Indofarma Tbk.

Tracing Covid-19 yang dilaksanakan oleh FFS Uhamka menggunakan Swab Antigen kepada civitas akademik Uhamka yang meliputi beberapa  pimpinan, tendik, PT Panca, KDK matahari, security, PT Utama, dosen, dan tamu undangan dengan total 86 orang.

BACA JUGA:

Dosen D4 Analis dan mahasiswi turut berpartisipasi melakukan swab antigen secara gratis kepada 86 orang civitas akademika tersebut. Hasil tracing kepada 86 orang tersebut menunjukkan hasil negatif.

Ari Widayanti selaku Wakil Dekan III FFS Uhamka mengungkapkan rasa syukur dengan hasil negatif dan berharap setiap fakultas dapat melakukan tracing demi memutus rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus.

“Saya bersyukur terhadap semua yang telah di tes dengan hasil negatif dan berharap  semoga setiap fakultas dapat melaksanakan tracing agar ikut aktif berperan mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan Uhamka,” ungkapnya.

Sementara itu, Hadi Sunaryo selaku Dekan FFS Uhamka mengatakan bahwa kegiatan tracing ini dilaksanakan karena kegiatan perkantoran sudah mulai masuk dengan sistem piket. Kegiatan ini merupakan bentuk kewaspadaan Civitas FFS Uhamka dalam penyebaran Covid-19.

Swab antigen merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan hasil tes yang cepat. Diketahui akurasinya lebih tinggi dibandingkan rapid test antibodi. Meskipun begitu, apabila terkonfirmasi positif, maka pasien tetap wajib swab test untuk konfirmasi lebih kongkrit.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*