JAKARTA, KalderaNews.com – Elang Bondol merupakan hewan endemik yang keberadaannya terancam punah. Hal ini, diakibatkan aktivitas perburuan ilegal, penjualan di pasar gelap, dan hasrat untuk memeliharanya. Ditambah, pesatnya pembangunan di ibukota turut menyumbang kerusakan habitat lingkungan tempat tinggal bagi Elang Bondol.
Keberadaan hewan bernama latin Haliastur indus itu hanya dapat ditemui di kawasan kepulauan seribu dan saat ini tercatat populasi Elang Bondol kini jumlahnya hanya tersisa sekitar 32 ekor dan beberapa diantaranya sedang direhabilitasi di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu.
BACA JUGA:
- Indonesia Belajar Pengelolaan Cagar Budaya untuk Pemberdayaan Perekonomian dari Belanda
- Peneliti Universitas Nasional Ajak Kolaborasi Pengembangan Cagar Biosfer SAMOTA
- Indonesia Menambah Dua Cagar Biosfer Baru
Upaya dalam melestarikan hewan endemik tersebut terus dilakukan sejak tahun 2017, upaya konservasi Elang Bondol telah memberikan dampak yang cukup signifikan. Dalam upaya untuk ikut melestarikan Elang Bondol, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nasional (LPPM UNAS) bersama dengan Pertamina (Persero) meluncurkan buku berjudul “Mengepakkan Kembali Sayap Sang Maskot di Langit Jakarta”.
Leave a Reply