LIPI: Gempa dan Tsunami Pasti Berulang, Masyarakat Diminta Waspada

Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Potensi gempa bumi dan gelombang tsunami akan terus berulang. Potensi bencana ini harus dipahami masyarakat. Demikian dikatakan Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eko Yulianto.

“Ini yang mestinya dipahami masyarakat,” papara Eko dalam diskusi “Sapa Media: Masyarakat Siaga Bencana 2021” secara virtual.

BACA JUGA:

Eko memberi contoh bencana tsunami di Aceh pada 2004 lalu. “Bencana tsunami di Aceh pada 2004 itu bukan yang pertama. Ribuan tahun yang lalu pernah terjadi,” katanya.

Maka, kata Eko, masyarakat harus belajar dari potensi bencana berulang yang mungkin akan terjadi. Ada atau tidak ada manusia, gempa akan tetap terjadi, tsunami akan tetap terjadi, gunung meletus juga tetap akan meletus, longsor akan tetap terjadi, banjir juga akan tetap terjadi.

Eko juga memaparkan bahwa ada potensi gempa besar yang bisa terjadi di atas 9 Magnitudo serta berpotensi tsunami di Selatan Pulau Jawa. Bencana serupa pernah terjadi di selatan Jawa pada 400 tahun silam.

“Jadi, sekitar 400 tahun yang lalu yang kami temukan di sungai di Cikembulan Pangandaran. Tsunami ini cukup besar karena buktinya mulai Banten di Lebak sana sampai dengan Bali. Dan ini menjadi bukti bahwa di selatan Jawa ada ancaman gempa yang bisa memicu tsunami,” kata Eko.

Eko mengatakan, potensi gempa besar di selatan Jawa bisa terjadi akibat megathrust atau gempa bumi berdorongan besar terjadi pada zona subduksi di batas lempeng konvergen destruktif, di mana satu lempeng tektonik tertekan di bawah lempeng yang lain

Maka, Eko meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) agar bisa menyiapkan program kesiapan bencana alam yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi di selatan Jawa.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*