Tidak Untuk Jadi Nomor Satu Terus, Semua Sekolah di Surabaya Diminta Kerjasama

Tes Swab peserta didik di SMPN 1 Surabaya
Tes Swab peserta didik di SMPN 1 Surabaya (KalderaNews/Disdik Surabaya)
Sharing for Empowerment

SURABAYA, KalderaNews.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan pentingnya kesejahteraan para guru, kualitas pendidikan yang sama baik sekolah negeri maupun swasta serta perhatian khusus kepada pelajar inklusi jelang tahun ajaran baru 2021/2022 di hadapan para kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta pada Rabu pekan ini, 10 Maret 2021.

Orang nomor satu di Kota Pahlawan ini pun meminta agar semua sekolah saling berlolaborasi dan menyatu tanpa ada persaingan antar sekolah demi kesejahteraan guru.

Dia mencontohkan, ketika guru di sekolah A hanya mengajar selama tiga jam dalam sehari, setelah itu guru tersebut dapat bergeser ke sekolah lain untuk mengajar atau istilahnya sharing (berbagi) guru. Dari situlah gaji yang diperoleh guru pun sesuai dengan UMK.

BACA JUGA:

“Karena selama ini yang terjadi setiap sekolah mengundang guru yang berbeda. Jadi harus saling kerjasama atau kolaborasi. Karena bopda yang saya buat ketemunya adalah UMK. Saya selalu bilang kebersamaan, gotong royong kelapangan hati kita untuk tidak menjadi yang nomor satu terus,” tegasnya.

Termasuk bagi pelajar yang berkebutuhan khusus atau sekolah inklusi. Cak Eri – sapaan akrab Wali Kota Eri Cahyadi ini pun mengungkapkan akan memberikan tambahan guru pendidik serta pelayanan yang lebih. Ia berpandangan kebutuhan pelajar tersebut juga berbeda dibandingkan dengan siswa-siswi pada umumnya.

“Pelayanan kita harus lebih dari sekolah biasa. Karena kita tahu kebutuhan mereka juga lebih. Sehingga pemerintah harus hadir di sana. Kota ini harus ramah dengan yang berkebutuhan khusus,” urai Cak Eri.

Sejauh ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Setelah sebelumnya menyasar tenaga kesehatan, petugas pelayan publik hingga lansia, kali ini vaksinasi menyasar guru SD dan SMP di Surabaya dengan prioritas para guru yang sudah umur lansia.

Ada pun jumlah guru yang didaftarkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk mendapatkan vaksin sekitar 25.422 orang. Jumlah tersebut terdiri dari guru jenjang SD dan SMP. Dari jumlah sekian itu, sekitar 20 persen yang menjadi prioritas awal.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*