Pakar Mikrobiologi Esa Unggul: Pelajar dan Mahasiswa juga Harus Divaksinasi

Ahli Mikrobiologi sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Esa Unggul, Prof. Dr. Maksum Radji M. Biomed. (KalderaNews.com/Dok. UEU)
Ahli Mikrobiologi sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Esa Unggul, Prof. Dr. Maksum Radji M. Biomed. (KalderaNews.com/Dok. UEU)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Beberapa hari terakhir ini, ramai dibicarakan rencana Pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas pada Juli 2021. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim juga memastikan akan membuka opsi pembelajaran tatap muka tersebut.

Ahli Mikrobiologi sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Esa Unggul, Prof. Dr. Maksum Radji M. Biomed mengatakan, kebijakan membukan kembali sekolah tentu bisa dipahami, mengingat berbagai keterbatasan dan dampak yang ditimbulkan oleh sistem pembelajaran jarak jauh ini di Indonesia, utamanya bagi peserta didik di pendidikan dasar dan menengah.

BACA JUGA:

Namun demikian, kata Prof. Maksum, implementasi kebijakan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka saat ini, di mana wabah pandemi Covid-19 belum menurun signifikan, perlu dilaksanakan dengan kehati-hatian dan kewaspadaan yang tinggi.

“Jangan sampai dengan pelaksanaan tatap muka terbatas ini, sekolah dan perguruan tinggi menjadi klaster penularan Covid-19,” kata kata Prof. Maksum.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*