Surabaya Terancam Batal PTM karena Covid-19, Berikut Strategi Walikota

Ilustrasi anak selalu pakai masker di sekolah. Meskipun jumlah pembelajaran masih sedikit, sekolah harus terus mengingatkan siswa pentingnya pakai masker (KalderaNews/Ist).
Ilustrasi anak selalu pakai masker di sekolah. Meskipun jumlah pembelajaran masih sedikit, sekolah harus terus mengingatkan siswa pentingnya pakai masker (KalderaNews/Ist).
Sharing for Empowerment

SURABAYA, KalderaNews.com – Kota Surabaya telah merencanakan akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tahun ajaran baru 2021-2022. Sayangnya, rencana ini terancam batal diselenggarakan karena kasus Covid-19 yang menunjukkan angka peningkatan drastis.

Wali kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan alasannya pada Rabu, 23 Juni 2021, “Kita sudah melakukan asesmen dan ada sekolah yang sudah bisa dibuka tapi dengan kondisi Covid-19 yang naik seperti ini, tidak bisa dilanjutkan karena tanggung jawab keselamatan anak-anak adalah tanggung jawab saya. Maka saya lebih mengutamakan keselamatan anak-anak.”

Bila PTM batal, tiga strategi yang diambil Eri Cahyadi untuk mengatasi kondisi ini adalah:

Menyiapkan skema belajar baru jika kasus Covid-19 terus naik.

Jika kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan, Eri tidak akan memaksakan pembelajaran tatap muka. Sebab PTM dirasa masih terlalu berisiko apalagi varian baru yang sedang merebak ini juga menyerang anak-anak.

Eri menyatakan akan melihat perkembangan kasus Covid-19 hingga awal Juli 2021. “Kita lihat dulu kondisinya nanti. Saya lebih mengutamakan keselamatan anak didik Surabaya ketimbang tatap muka. Kalau kondisi tetap naik dan membahayakan anak-anak saya, insyaallah tatap muka juga akan saya batalkan,” tegasnya.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*