Happy Hypoxia: Gejala Lain Penderita Covid-19 yang Harus Diwaspadai

Ilustrasi perawat dengan pasien covid-19 (KalderaNews.com/Reuters)
Ilustrasi perawat dengan pasien covid-19 (KalderaNews.com/Reuters)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun kedua. Dan belum tahu kapan akan berakhir. Meskipun proses vaksinasi terus diberikan secara gencar pada seluruh lapisan masyarakat, tetapi angka terjangkitnya masih terus tinggi. Gejala Covid-19 beragam pada setiap orang. Salah satu gejala yang harus diwaspadai adalah happy hypoxia.

Awalnya, orang menyangka bahwa semua penderita Covid-19 akan mengalami demam dan anosmia. Bahkan ada yang mengira bahwa gejala Covid-19 sama seperti batuk pilek biasa. Padahal terdapat kondisi gangguan di jalan nafas yang harus dicermati.

BACA JUGA:

Happy hypoxia disebut juga silent hypoxia. Happy hypoxia merupakan kondisi saat saturasi oksigen seseorang menurun di bawah normal. Namun, pada personal yang mengalaminya, tidak merasakan gejala apa pun.

Bahkan ada penderita yang merasa baik-baik saja saat saturasi oksigen berada di bawah angka 70%. Penderita Covid-19 yang demikian tidak menyadari bahwa mereka sedang kekurangan oksigen.

Penderita Covid-19 yang mengalami hipoksia akan mengalami sesak nafas, nafas pendek yang dangkal dan cepat juga mungkin dapat terjadi. Dalam kondisi tertentu, bahkan dapat terjadi pingsan mendadak hingga gagal organ. Peristiwa ini merupakan mekanisme normal tubuh jika terjadi kekurangan oksigen di dalam darah.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*