Seni Lukis Jadi Sarana Terapi Anak Berkebutuhan Khusus dengan Permasalahan Fokus

Muhammad Salman Farisyi bersama kedua orang tuanya dengan latar belakang karya lukisnya
Muhammad Salman Farisyi bersama kedua orang tuanya dengan latar belakang karya lukisnya (KalderaNews/Dok. Cikal)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Seni lukis merupakan salah satu sarana tepat dalam mengembangkan keterampilan emosi dan sosial, serta memberikan dampak positif bagi pengembangan diri anak berkebutuhan khusus. Salah satu kisah inspiratif pengembangan diri melalui seni lukis datang dari Muhammad Salman Farisyi, murid kelas 7 Sekolah Cikal Lebak Bulus.

Ia menjadi salah satu pelajar dengan kebutuhan khusus yang sukses memamerkan karya lukisnya berjudul “Cherry Blossom Welcome The Morning Sun” di Pameran The Sun Never Sets. Pameran ini diselenggarakan oleh pemuda dengan neurodivergent yang berlokasi di Hadiprana Art Centre, Kemang Jakarta Selatan, sejak 1 November 2021 hingga 4 Desember 2021.

Menurut ayahnya Sofwan Farisyi, kebiasaan melukis Salman baru dimulai satu tahun sebagai terapi untuk melatih fokusnya (Attention Deficit Disorder) dengan guru seni ABK yang direkomendasikan oleh Pendidikan Inklusi Cikal.

BACA JUGA:

“Kami sebagai orang tua melihat sebenarnya belum terlalu lama, sekitar 1 – 1,5 tahun, kita lihat Salman memiliki permasalahan dari segi fokus, kita lihat beberapa macam terapi, dari musik, olahraga dan terakhir kita coba dari melukis,“ ucapnya.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*