
JAKARTA, KalderaNews.com – Pengurus Vihara Amurva Bhumi, Chel menyampaikan bahwa pihaknya tidak menyelenggarakan atraksi barongsai saat perayaan Imlek tahun ini. Hal ini dilakukan seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron.
“Tidak ada pertunjukan barongsai. Warga yang hendak beribadah saat perayaan Imlek akan diukur suhu tubuh, wajib memakai masker dan dibatasi jumlah orang saat berada di dalam ruang sembahyang,” jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin sudah mengimbau warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat perayaan Tahun Baru Imlek.
BACA JUGA:
- Jadwal Acara Imlek di Thamrin 10, Ada Barongsai, Wayang Potehi, dan Aneka Kuliner
- Inilah Marga-marga Tionghoa di Indonesia dan Nama-nama Tionghoa yang Di-Indonesia-kan
- Inilah 5 Universitas di Tiongkok (China) dengan Mahasiswa Asal Indonesia Terbanyak
Menurutnya, warga yang beribadah di vihara saat perayaan Tahun Baru Imlek harus mengedepankan prokes sehingga dapat mencegah naiknya kasus Covid-19.
“Persentase kapasitas rumah ibadah pada masa pemberlakukan PPKM level 2 serta protokol kesehatan wajib dipatuhi untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” ujar Munjirin pada Minggu, 30 Januaro 2022.
Petugas juga akan diturunkan ke sejumlah rumah ibadah vihara untuk memastikan penerapan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Pengurus Klenteng Di Cang Yuan atau Vihara Tri Ratna di di Jalan Lautze, Nomor: 64, RT 04/06, Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat menegaskan tidak akan menyelenggarakan sembahyang pada Tahun Baru Imlek. Aktivitas vihara ini akan tutup sementara, mulai 31 Januari hingga 1 Februari nanti.
“Kita tidak menyelenggarakan ibadah untuk umat saat Imlek nanti, karena masih pandemi,” tutur Avon pada Sabtu, 29 Januari 2022.
Sebelum masa pandemi vihara ini memang selalu ramai dikunjungi umat untuk bersembahyang di malam Imlek atau perayaan keagamaan lainnya seperti Cap Go Meh dan Hari Suci Waisak.
Vihara yang dibangun pada 1789 ini, jelas Avon, memang tidak dikhususkan bagi para penganut Budha saja. Di vihara ini selain beberapa patung Budha dan patung dewa pengikut setia sang Budha, juga terdapat patung dewa-dewa yang biasa dipuja oleh masyarakat Tionghoa dan sebuah ruangan khusus untuk mengirim doa pada arwah bagi para penganut Konghucu.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply