JAKARTA, KalderaNews.com – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengatakan, teknologi antariksa menjadi salah satu faktor masa depan ekonomi Indonesia.
“Masa depan ekonomi Indonesia, salah satunya harus berbasis keantariksaan. Apalagi, Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan yang dilewati garis ekuator, dan tidak banyak satelit yang bisa meng-cover itu,” kata Handoko dalam gelaran Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture Tahun 2022, di kantor BRIN Gatot Subroto, Jakarta.
BACA JUGA:
- Menteri Nadiem: Masa Depan Butuh Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, Kolaborasi, dan Komunikasi
- Peneliti BRIN: Seluruh Wilayah di Pulau Jawa Harus Waspadai Gempa!
- Inilah Profil 4 Profesor Riset Baru di BRIN, Total Kini Ada 645 Profesor Riset
Kata Handoko, BRIN memiliki misi untuk mengembangkan konstelasi satelit penginderaan jauh, di antaranya berbasis IoT, berbasis optik, dan sisanya berbasis radar. Hal ini untuk memastikan bahwa Indonesia memiliki data citra secara berkesinambungan.
Dengan data yang jauh lebih komprehensif, tambah Handoko, kita bisa mencangkup seluruh wilayah Indonesia, dan yang lebih penting lagi, bisa mencangkup wilayah di luar Indonesia.
“Terkait dengan ekonomi masa depan Indonesia, data penginderaan jauh memang kita pakai menjadi enabler, menjadi katalisator, pengungkit untuk multiplier effect (efek berganda) berikutnya,” katanya.
Leave a Reply