JAKARTA, KalderaNews.com – Rasio penduduk Indonesia berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah. Untuk menyikapi hal ini, maka Presiden Jokowi janjikan suatu hal.
Presiden Jokowi berencana untuk menambah anggaran pendidikan guna memperkuat riset dan mengejar angka rasio rendah itu.
Jokowi mengatakan rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 di Indonesia hanya 0,4%. Padahal negara tetangga sudah 2,43%, adapun negara maju sudah 9,8%.
BACA JUGA:
- Tok! Anggaran Kemendikbudristek Resmi 98 Triliun, Meningkat dari 97 Triliun
- Setujui Pagu Anggaran 97,7 Triliun, Ini 8 Catatan dan Masukan DPR untuk Kemendikbudristek
- Pagu Anggaran Sebesar 97.7 Triliun, Ini Lho 5 Arah Kebijakan Kemendikbudristek
Perguruan tinggi punya peranan penting
Hal itu ia sampaikan saat membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur, awal pekan ini.
“Ini jauh sekali. Saya minggu ini rapat dan mengambil kebijakan untuk mengejar ketinggalan. Tidak tahu anggaran dari mana, tetapi kami carikan agar S2, S3, usia produktif bisa naik drastis. Karena ini kejauhan sekali,” ujar Presiden Jokowi.
Untuk riset, Presiden Jokowi akan memerintahkan Badan Riset dan Inivasi Nasional (BRIN) menjadi orkestrator penelitian.
BRIN bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) harus bisa merancang kebutuhan riset guna menjawab tantangan serta memanfaatkan peluang yang ada .
Leave a Reply