Guys, Walau Pintar Merangkai Kata, ChatGPT Ternyata Lemah Matematika

Sharing for Empowerment

BACA JUGA:

Bagi Bro dan Sis yang mungkin belum terlalu familiar dengan Terwiesch, dia ini adalah salah satu sosok yang paling awal mempromosikan kehebatan ChatGPT. Desember tahun lalu ia mencoba menguji program ChatGPT terbaru untuk mengerjakan soal mata kuliah Manajemen Operasi yang diampunya. Hasilnya cukup WOW. ChatGPT lulus di atas rata-rata, dengan nilai B-.

Hasil ini kemudian dia tulis dalam sebuah paper. Judulnya provokatif: Would ChatGPT3 Get a Wharton MBA? A Prediction Based on Its Performance in the Operations Management Course. Ini mendatangkan kepanikan bagi banyak orang.

Terwiesch menjelaskan ujian yang ia sodorkan ke ChatGPT. Pertanyaan pada ujian pertama tentang menemukan hambatan dalam suatu proses. Kepada kecerdasan buatan itu ditanyakan berapa modal kerja yang dibutuhkan peritel untuk mempertahankan usahanya. Dia lulus.

“Kemudian saya memberi pertanyaan yang lebih sulit, dan di sana ia kesulitan dan jawabannya salah. Lalu saya memberikan petunjuk dengan cara yang sangat manusiawi, seperti yang biasa diberikan kepada seorang siswa, dan ia menangkap petunjuk tersebut. Itu mengejutkan saya, dan itu menyenangkan untuk ditonton. Ia menyesuaikan penalaran dan responsnya terhadap petunjuk itu, dan jawabannya menjadi lebih baik. Itu mulai terasa seperti kerja tim, seperti produksi bersama antara saya dan ChatGPT,” kata Terwiesch yang adalah ketua departemen operasi, informasi dan pengambilan keputusan di Wharton.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*