STAIMAS Wonogiri Gelar Workshop Penulisan Jurnal Internasional, Strategi Jitu Tembus Scopus

Dalam 2 Tahun 7.000 Jurnal Harus Terakreditasi Nasional
Jurnal ilmiah di perpustakaan (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

WONOGIRI, KalderaNews.com-  Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri menyelenggarakan “Workshop Penulisan Artikel Jurnal Internasional Free Budget”.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STAIMAS, Selasa, 12 Desember 2023 dengan menghadirkan beberapa narasumber.

Di antaranya Guru Besar Bidang Kajian Media dan Jurnalisme UII Jogja,  Prof Dr.rer.soc. Masduki, S.Ag., M.Si dan Kepala LPPM STAIMAS Wonogiri, Dr. Dewi Agustini, S.Sos, M.M.

BACA JUGA:

Workshop tersebut diikuti oleh jajaran dosen STAIMAS dan dipandu moderator Nadhiroh, S.Sos.I., M.I.Kom.

Prof Masduki mewanti-wanti kepada para dosen agar tidak mudah percaya dengan tawaran-tawaran artikel akan cepat dimuat di jurnal internasional bereputasi.

“Harus tetap waspada. Jangan mudah terbujuk apalagi harus membayar. Ada proses yang dilalui dalam penerbitan sebuah artikel di jurnal internasional bereputasi,” ujar Prof Masduki yang menjadi reviewer artikel pada jurnal internasional bereputasi (terindeks SCOPUS) sejak 2020.

Tahapan untuk publikasi jurnal internasional

Masduki mengemukakan peta jalan menuju publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi (JIB). Pertama adalah dengan mengidentifikasi bahan baku tulisan.

Dosen bisa menggunakan laporan riset Prodi, Fakultas, Universitas, Dikti, dan lain-lain, riset tidak terstruktur, naskah publikasi dari skripsi/tesis/disertasi maupun tulisan akademik lain nya.

Setelah memiliki bahan baku, dosen bisa mencari peluang publikasi dan target jurnal dengan menentukan target jurnal yang sesuai dengan naskah.

Selanjutnya, dosen bisa memahami karakter jurnal yang menjadi target dengan membrowsing jurnal pada SJR, dan lainnya, cermati AIM dan SCOPE lalu pelajari author guidelines-nya.

Baru kemudian bisa mulai menulis, review, dan edit. Setelah itu, dosen bisa melakukan proofread naskah dan atau meminta kolega mereview naskah untuk kemudian disubmit ke jurnal target.

Masduki menjelaskan, setidaknya ada delapan tahapan after submission, yakni confirmation of submission, editor desk review (bisa ada bisa tidak),  in review process by anonymous reviewers.

Kemudian revise and re submit (bisa ada bisa tidak), first round review paper, further/second round review, if accepted: final review, dan terakhir, reviews of article format.

Ia menambahkan bahwa proses submit jurnal untuk bisa diterima berkisar 6 sampai dengan 12 bulan lamanya.

“Teruslah berlatih menulis dan percaya diri. Sebab terkadang sebenarnya tulisan bagus tapi tidak percaya diri. Tapi tentunya jangan terlalu percaya diri,” imbuh Lulusan dari Institute of Communication and Media Studies, University of Munich, Jerman itu.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*