Di samping itu, Kemendikbudristek melihat kemampuan berbahasa Inggris bukan hanya sebagai kemampuan berbahasa, namun sebagai modal penting untuk belajar seumur hidup.
“Bahasa Inggris secara historis dan sampai sekarang masih menjadi bahasa utama yang digunakan komunitas ilmiah,” papar Anindito.
Sampai kini, sebagian besar pengetahuan ilmiah modern disajikan dan ditulis dalam bahasa Inggris.
Maka, tanpa kecakapan bahasa Inggris, akses terhadap begitu banyak ilmu pengetahuan dan sumber belajar menjadi tertutup.
Anindito menilai bahwa bahasa Inggris juga termasuk alat berkomunikasi dan berkolaborasi di tingkat regional dan internasional.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply