WAGENINGEN, KalderaNews.com – Pada 2017 ada sejumlah temuan menarik terkait luar angkasa sepanjang 2017, salah satunya temuan bahwa tanah di Mars itu mungkin cocok untuk pertanian.
Temuan ini diutarakan ilmuwan Wieger Wamelink dari Wageningen University and Research (WUR) di Belanda. Karena temuan ini, kemungkinan manusia untuk hidup di Mars semakin besar.
Dalam eksperimen yang mereka lakukan pare peneliti berhasil membuat cacing tanah untuk berkembang biak di tanah Mars sintetis.
BACA JUGA:
- KSN-P Jenjang SMA Dilaksanakan Secara Online 3-8 Agustus 2020
- KSN-SD 2020 di Surabaya pada 21-27 Juni 2020 Mendatang Ditunda Karena Corona
- KSN 2020 Jenjang SMA Bakal Dihelat di Bangka Belitung 20-26 September 2020
- Yuk Kenalan dengan Jamur Imut Enoki Asal Korea Selatan
- Musim Kemarau Tahun Ini Cenderung Basah, Cek Potensi Kekeringan di 30% Wilayah ZOM Ini
Eksperimen mereka dimulai dengan penciptaan tanah Mars sintetis dari campuran kotoran babi batuan yang komposisi kimianya mirip dengan tanah di Mars. Awalnya, ilmuwan di Belanda ini menggunakan tanah Mars simulant yang didapat dari NASA.
Dalam eksperimen lengkapnya mereka menemukan bahwa cacing bekerja lebih baik di tanah Mars dibandingkan tanah Bumi.
Berdasarkan pada temuan ini, mereka membuat kesimpulan awal bahwa tanah di Mars mungkin cocok untuk pertanian karena cacing adalah hewan yang berperan penting dalam kesuburan tanah.
Berbekal temuan ini para peneliti terus melakukan eksperimen demi eksperimen dan studi lanjut untuk mempelajari cacing-cacing dan tanah Mars tersebut.
“Efek positif dari penambahan pupuk semakin tidak terduga, kami terkejut bahwa cara ini membuat tanah Mars simulant mengungguli pasir perak di Bumi.”
Para periset juga telah berhasil menanam tanaman yang dapat dimakan di tanah Mars. Apakah ini berarti Mars benar-benar bisa menjadi tempat pemukiman yang baik di masa depan? (NS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply