“Urusan indekos itu sebenarnya tidak susah sebab kita (pihak Indonesia) kan bayar ke mereka. Tapi, lho kok malah kita yang harus cari sendiri. Di VU kita tidak dapat fasilitas housing yang sama dengan masa studi kita. Cuma dapat satu tahun. Setelah satu tahun, kita harus cari sendiri,” keluh Hadi.
Pengalaman susahnya mencari housing juga dialami mahasiswa lain di kampus yang sama, yakni Insan Firdaus. Insan datang ke Belanda membawa sang buah hati dan istrinya.
Ia memang mendapat student housing dengan bantuan kampus senilai 905 Euro dan sudah termasuk semua kebutuhan di dalam rumah itu.
“Tapi itu maksimal setahun aja. Setelah itu, (kita) harus keluar dan cari sendiri,” kisahnya.
“Di awal saya cari rumah itu terpaksa cari yang murah banget,” imbuhnya.
Bahkan, ia harus rela menyusuri sudut-sudut kota Rotterdam hanya untuk mendapatkan housing dengan budget seminim mungkin.
Diketahui, Hadi dan Insan adalah mahasiswa yang studi dengan fasilitas beasiswa LPDP. Karena allowance yang diberikan LPDP masih di bawah UMR Amsterdam, mereka terpaksa masih harus menyiasati pengeluaran seminim mungkin. Tak jarang, mereka harus nombok untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Leave a Reply