Sisi Lain Dipasukha Edbert, Peraih Nilai UN Tertinggi 2019 Jawa Barat

Sharing for Empowerment

Saat mendengar kata anak cerdas, pintar atau jenius yang langsung terlintas di benak pikiran adalah pendiam, kutu buku, suka memojok, wajahnya serius, kurang gaul dan hal-hal lainnya yang melahirkan persepsi “suka menyendiri dan nggak gaul”.

“Saya itu menyeimbangkan juga antara kehidupan akademik, sosial dan juga kesehatan. Saya sebenarnya tidak melulu-melulu belajar seperti yang dipikirnya banyak orang (persepsi stereotipnya). Ada banyak kegiatan sosial kemasyarakatan yang saya ikuti baik di sekolah maupun di luar sekolah.”

Peraih Nilai UN IPA 2019 Tertinggi di Jawa Barat
Dipasukha Edbert menjadi tim relawan Yayasan Buddha Tzu Chi di sebuah acara pentas seni (KalderaNews/Dok.Pribadi)

“Saya berpartisipasi di yayasan internasional ‘Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia’. Saya sudah ikut kelasnya selama lebih 10 tahun dan dalam 2 tahun terakhir ini jadi relawan di sana. Ada baksos, kunjungan panti asuhan, panti jombo dan lain-lainnya.”

Ia pun berpandangan, kesuksesan dalam studinya tak lepas dari penyeimbangan berbagai aspek kehidupan yang tak melulu akademik. Namun satu hal yang tak boleh mati adalah mimpi.

“Jangan takut untuk bermimpi besar. Bermimpilah setinggi langit. Jadi kalau pun jatuh, setidaknya jatuhnya di antara bintang-bintang.”




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*