Begini Lika-liku Bahasa Indonesia Resmi Jadi Bahasa Kedua di Universitas Al-Azhar Mesir

Sharing for Empowerment

Untuk merealisasikan ide tersebut, KBRI Kairo menggandeng berbagai stake holder terkait, baik dengan Al-Azhar maupun pihak-pihak di dalam negeri seperti: Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (PPSDK- BPBP) Kemendikbud RI, Kemenristek Dikti RI dan Kemenag RI.

Selain itu, KBRI Cairo juga menggandeng 3 perguruan tinggi yang tergabung dalam Konsorsium Pengajaran Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar. Tiga perguruan tinggi tersebut adalah: Universitas Gadjah Mada (UGM), UIN (Universitas Islam Negeri) Maulana Malik Ibrahim Malang dan Universitas Muhammadiya Surakarta (UMS). Tiga pergurun tinggi inilah yang menjadi stake holder utama penyedia SDM pengajaran Bahasa Idoensia di Universitas Al-Azhar.

Untuk melakukan persiapan, para stake holder tersebut melakukan beberapa kali FGD (Focused Group Discussion), dimana salah satunya dihadiri langsung oleh Dekan fakultas Bahasa dan terjemah Universitas Al-Azhar, yang saat itu dijabat Prof. Dr. Thaha Badri. Setelah hasil FGD tersebut disampaikan secara remi kepada Rektor Al-Azhar dan kemudian dibahas di Sidang Senat Universitas Al-Azhar, dimana senat Univeristas Al-Azhar menyetujui untuk mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua di fakultas tersebut yang dimulai pada tahun akademik 2019/2020.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*