(Mengharapkan) “Midas Touch” dari Seorang “Silver-Spoon Kid”

Sharing for Empowerment

Nadiem memang exceptional. Nadiem dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Nadiem akan berkarya di arena baru. Arena yang koefisiennya bukan besarnya disruption, tapi status quo dan stagnasi yang bernama daya saing guru, budaya literasi, peringkat PISA yahg rendah kualitas dan kuantitas riset yang masih terseok, optimalisasi anggaran pendidikan, dan sejuta variabel lain yang sudah 74 tahun tak kunjung rampung.

Banyak yang bertanya tentang rationale di balik pengangkatan Nadiem. Portfolio Nadiem yang menjadi tanggung jawab Nadiem tidak main-main. Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi. A full spectrum of education! Di pemerintah Jokowi sebelumnya, Pendidikan Tinggi di spin off dan digabung dengan Kemenristek. Dan sekarang balik maning nang laptop, bergabung dengan Kemendikbud lagi.

Mari kita berpikir positif. Biasanya di setiap pengumuman kabinet baru selalu yang langsung menjadi pertanyaan adalah siapa tim ekonominya? Tidak ada yang menanyakan siapa tim human capital?

Mungkin Pak Presiden ingin area ini menjadi “hits” dan lebih “enticing“. Rasanya baru kali ini Mendikbud tidak punya background scholar atau memiliki academic career seperti para pendahulunya. Mungkin Pak Presiden berpikir sudah puluhan tahun di pegang para profesor, tapi angka pengangguran tertingginya tetap saja sarjana, sehingga workforce kita didominasi oleh para lulusan SD sampai SMU.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*