Kasihan, Gegara Tak Hafal Pancasila, Seperti Ini Nasib Kalista Iskandar

Kalista Iskandar. (Ist.)
Kalista Iskandar. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com –  Kalista Iskandar, finalis Puteri Indonesia 2020 asal Sumatera Barat terus menjadi sorotan publik. Hal itu bermula ketika ia tak hafal menyebutkan sila-sila dalam Pancasila.

Momen itu terjadi di babak 6 besar Puteri Indonesia 2020. Sama seperti finalis yang yang lain, ia diharuskan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para juri. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Bambang Soesatyo yang memberinya pertanyaan untuk dia

BACA JUGA:

“Kalista, sebagaimana kita pahami bersama, Indonesia adalah bangsa yang besar, yang memiliki 17.500 pulau, 733 bahasa. Kita beruntung memiliki Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Pertanyaan saya adalah, apakah Kalista hafal lima sila yang terkandung dalam Pancasila?” tanya Bambang Soesatyo.

Kalista sempat terdiam sejenak, lalu menjawab. Tapi sayangnya, ia tiba-tiba gelagapan saat menyebutkan sila ke-4, “Nomor empat, kemanusiaan yang… Kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan, dalam permusyawaratan per… masyarakat, perwakilan.”

Kalista Iskandar. (Ist)

Penonton yang menyadari kesalahan Kalista pun langsung bersorak hingga membuat Kalista semakin tegang. Lagi-lagi, ia menyebutkan sila terakhir dengan jawaban yang kurang tepat, “Kemanusiaan sosial yang adil dan beradab.”

Sontak, kesalahan itu langsung menjadi pembicaraan publik. Meskipun Kalista sudah membuat klarifikasi melalui media sosial, publik terus membahas kekeliruannya itu.

Dan kabar terakhir, ternyata Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tak mengakui Kalista sebagai perwakilan dari Sumatera Barat. Pemprov Sumbar bahkan mengaku tak mengetahui proses penetapannya untuk mewakili daerah tersebut.

“Pemprov Sumbar tidak pernah memberikan rekomendasi atau pun izin kepada seseorang ataupun lembaga untuk mewakili Provinsi Sumbar dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) tahun 2020,” ujar Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar, Jasman Rizal.

Jasman juga mengatakan, Pemprov sama sekali tak dilibatkan, dilaporkan ataupun diberitahu mengenai proses PPI tersebut. Menurutnya, penyelenggaraan PPI tahun 2020 dilakukan sepenuhnya oleh sebuah yayasan dengan melakukan proses rekruitmen melalui beberapa kampus di Indonesia. “Dalam PPI tahun 2020 yang baru dilaksanakan, Pemprov Sumbar dalam hal apa pun tidak pernah terlibat, baik langsung maupun tak langsung, atau pun mengutus perwakilannya ke ajang PPI itu,” tambahnya. (yp)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*