JAKARTA, KalderaNews.com – Bagi mahasiswa di perguruan tinggi negeri yang terkendala masalah ekonomi karena Covid-19, sebenarnya bisa mengajukan permohonan perubahan besaran uang kuliah tunggal (UKT) dengan menyertakan data pokok tentang perubahan kemampuan ekonomi mahasiswa.
Keringanan UKT tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 39 Tahun 2017 tentang tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
BACA JUGA:
- Pastoralisme Kota Kecil dalam Lagu-lagu Didi Kempot
- Kepoin 7 Tip Buat Pendidik dan Orang Tua dari Mas Nadiem
- Mau Tetap Produktif dan Sehat Saat Berpuasa Ramadan, Begini Caranya
- Mau Kuliah di AS tapi Anggaran Terbatas? Ini 15 Universitas dengan Biaya Terjangkau
- 20 Ucapan Hardiknas Bertema Corona untuk Penyemangat dalam Belajar
Pada pasal 5 di Permenristekdikti tersebut disebutkan bahwa pemimpin PTN dapat memberikan keringanan UKT dan/atau melakukan penetapan ulang pemberlakuan UKT terhadap mahasiswa apabila terdapat:
- Ketidaksesuaian kemampuan ekonomi mahasiswa yang diajukan oleh mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya; dan/atau
- Perubahan data kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya.
Pemberian keringanan UKT dan/atau penetapan ulang pemberlakuan UKT tersebut ditetapkan dengan keputusan Pemimpin PTN.
Kemudian pada pasal 6, tercantum bahwa perguruan tinggi dilarang memungut uang pangkal dan pungutan lain, selain UKT dari mahasiswa baru program diploma dan program sarjana untuk kepentingan pelayanan pembelajaran secara langsung.
Leave a Reply