Merayakan International Receptionists Day

Eben E. Siadari adalah alumni Advanced Course for Practical Journalism, Thomson Foundation, Cardiff Wales, bekerja sebagai penulis dan trainer kepenulisan, buku karyanya antara lain Esensi Praktik Menulis (2019), tinggal di Jakarta
Eben E. Siadari adalah alumni Advanced Course for Practical Journalism, Thomson Foundation, Cardiff Wales, bekerja sebagai penulis dan trainer kepenulisan, buku karyanya antara lain Esensi Praktik Menulis (2019), tinggal di Jakarta (KalderaNews/Dok. Pribadi)
Sharing for Empowerment

Oleh: Eben E. Siadari *

JAKARTA, KalderaNews.com — Di sebuah forum diskusi online, seorang penulis mengajukan pertanyaan tentang bagaimana cara mencegah cerita tidak menjadi terlalu muram.

“Saya sedang menulis sebuah cerita perang, dan tiap suasana yang tergambar selalu menjadi sedih. Pembaca akan terbawa terlalu dalam. Apakah ada cara yang memberi terang di kegelapan di novel saya?.” tanya dia.   

Banyak jawaban yang diberikan. Salah satunya  begini. “Temui dan bicaralah dengan para veteran di kehidupan nyata, dan tanyakan bagaimana mereka melewatkan saat-saat perang. Salah satu taktik mereka adalah dengan menciptakan black humor –mereka dapat melihat humor bahkan di saat-saat duka (hal seperti ini juga lazim di kalangan para veteran, penegak hukum, dokter, dan petugas gawat darurat).”

BACA JUGA:

Jawaban ini menarik. Rupanya memang ada profesi-profesi tertentu yang dapat berfungsi sebagai pencerah hari, pemantik ceria, pencetus tawa. Mereka masih dapat tertawa dalam suasana seburuk apa pun.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*