
DENPASAR, KalderaNews.com – Nyoman Darta, Kepala Sekolah di SMAN 1 Bali Mandara, Bali mengakui mayoritas murid di SMAN 1 Bali Mandara berasal dari keluarga miskin, bahkan ada yang terindikasi kurang gizi.
Namun ia percaya bahwa semua anak mempunyai potensi yang unik tanpa mempermasalahkan latar belakang ekonominya. Pria yang menjadi kepala sekolah di sekolah tersebut sejak 2011 itu, rutin mendampingi guru-guru untuk terus mengembangkan diri dan saling berbagi praktik baik.
Sejak awal ia juga memotivasi murid-muridnya untuk berani bermimpi, meskipun memiliki berbagai keterbatasan.
BACA JUGA:
- Mahasiswa Bisa Belajar pada Siapa Saja, Jokowi: Tidak Hanya pada Dosen
- Dian Sastro: Karakteristik Anak Tarakanita Itu Tahan Banting
- Kuliah Online Dipermanenkan, Begini Kata Presiden Jokowi dan Mas Menteri Nadiem
- Wahana Visi Indonesia: 42 Persen Anak Bosan di Rumah dan Ingin Belajar di Sekolah
“Mereka harus yakin bahwa kemiskinan bukan penghalang untuk sukses. Saya juga menekankan kepada guru-guru supaya pembelajaran didasari oleh ketulusan, keikhlasan, cinta, dan kasih sayang,” tutur Nyoman Darta saat berdiskusi secara daring dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim di tengah peluncuran Kebijakan Merdeka Belajar Episode 5: Guru Penggerak.
Usahanya tak sia-sia. Murid-muridnya pun berhasil berkembang dengan baik dan meraih berbagai prestasi di bidang akademik dan non-akademik, baik di dalam maupun luar negeri. Alumni SMAN 1 Bali Mandara banyak yang diterima di perguruan tinggi terbaik di Indonesia bahkan di mancanegara.
Nyoman Darta menjadi contoh guru penggerak yang telah menerapkan praktik baik dalam pembelajaran dengan hasil yang berdampak. Untuk menciptakan lebih banyak lagi guru penggerak seperti mereka, Kemendikbud meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Episode 5: Guru Penggerak.
Arah program Guru Penggerak berfokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik, pelatihan yang menekankan pada kepemimpinan instruksional melalui on-the-job coaching, pendekatan formatif dan berbasis pengembangan, serta kolaboratif dengan pendekatan sekolah menyeluruh.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply