Kuliah Online Dipermanenkan, Begini Kata Presiden Jokowi dan Mas Menteri Nadiem

Ilustrasi: Pembelajaran jarak jauh atau online. (Ist.)
Pembelajaran jarak jauh atau online (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pandemi Covid-19 memaksa segala aktivitas dilakukan secara virtual, termasuk kuliah. Sejak Maret lalu, mayoritas perguruan tinggi di Indonesia mengubah metode pembelajaran dari tatap muka di kelas menjadi belajar secara daring.

BACA JUGA:

Presiden Joko Widodo menyatakan, kuliah online saat ini sudah menjadi new normal atau kebiasaan baru di tengah pandemi. Jokowi juga mengatakan bahwa kuliah daring akan menjadi sesuatu yang biasa di masa mendatang.

“Pandemi ini memberi pelajaran berharga. Krisis memaksa kita membuat cara baru, membangun norma baru. Kuliah daring menjadi new normal dan akan menjadi next normal. Saya yakin akan tumbuh normalitas baru yang lebih inovatif dan produktif,” kata Jokowi dalam acara Konferensi Forum Rektor Indonesia yang digelar secara online, Sabtu, 4 Juli 2020.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, perguruan tinggi memiliki tugas untuk mencetak generasi masa depan yang unggul dan kompetitif. Hal ini merupakan syarat agar Indonesia bisa mencapai mimpi sebagai negara berpenghasilan tinggi saat satu abad kemerdekaan pada 2045.




2 Comments

  1. Bagus sekali dan saya mendukung kuliah online di permanenkan baik ada tidaknya corona. Dg demikian maka para putra putra terbaik daerah tidak akan keluar dari daerahnya. Mereka bisa menuntut ilmu dari daerahnya dan sekaligus bisa langsung mengamalkan ilmu di daerahnya untuk kemajuan di daerahnya. Sementara ini putra putra terbaik daerah tidak pernah kembali ke daerahnya begitu lulus kuliah. Sehingga daerahnya tetap saja tertinggal dan tidak berkembang, dan malah justru ikut mengembangkan dan memajukan daerah lain yang sudah mapan. Bila putra daerah tetap kuliah dan tidak keluar dari daerahnya, maka dijamin pemerataan dalam segala bidang akan dapat terwujud, karena mau tidak mau pemerintahpun akan ikut memenuhi segala akses baik informasi maupun teknologi untuk bisa menjamin keberlangsungan proses pendidikan di daerah tsb. Alangkah indahnya bila semua golongan dan kelompok desa desa putra putri terbaiknya dapat kuliah online yg sudah tentu dengan biaya terjangkau. Mereke bisa kuliah sambil bekerja membantu orang tua sembari menerapkan ilmu dan pengetahuan yang didapat. Sudah kuta ketahui bersama bahwa biaya hidup untuk kuliah lebih tinggi dari pada biaya kuliah itu sendiri, dan inilah yang menjadi sebab saudara saudara kita dengan penghasilan pas pasan tidak dapat kuliah dan bersaing. Yanng menjadi pertanyaan kita sampai kapan saudara saudara kita yg hidup sebagai kuli bangunan, penjual asongan dan mereka yang hidup dengan ekonomi pas pasan dapat menempuh pendidikan yang lebih tinnggi bila demikian???. Itu PR kita semua. Smg pak mas menteri bisa merealisasikan dan menfasilitasi kuliah online, sekaligus bisa di permanenkan dengan perencanaan yang matang.

  2. Trus buat apa gedung kuliah dibangun menjulang tinggi. Apakah gedung2 megah itu akan menjadi rumah hantu. Terus bagaimana juga nasib rumah2 kos disekitar kampus. Banyak masyarakat yg menggantungkan hidupnya dari sewa kamar2 kos. Belum juga nasip para penjual warung2 makan yg kini menjadi sepi bahkan banyak yg tutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*