JAKARTA, KalderaNewsd.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah (Ditjen PAUDDASMEN) Kemendikbud menemukan mayoritas satuan pendidikan sangat berhati-hati dalam membuka pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 yang dari hari ke hari jumlahnya justru makin meningkat ini.
Dirjen PAUDDASMEN, Jumeri menjelaskan berdasarkan hasil rekap masih sangat sedikit sekolah yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka, meskipun sekolah tersebut berada di zona hijau dan kuning.
BACA JUGA:
- Pertama Kalinya, Kalbis Institute Gelar Ospek Daring
- Hadapi Era Disrupsi, Universitas Pertamina Siapkan Lulusan dengan Keterampilan Kerja
- Sunyi dan Hening HUT Ke-5 SMAK Seminari dan Ke-33 Seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo
- Universitas Yarsi Gagas Belajar Literasi Digital di Desa Ciseeng
- Keren, Telkom University Choir Raih Medali Emas di Ajang Internasional
- Telkom University Peduli Kebun Binatang Bandung
- Kemendikbud Terbitkan Kurikulum Darurat, Bisa Cek di Sini
- Usaha Tel-U, Unilever, dan Smash.id dalam Digitalisasi Bank Sampah
Menurut data satuan tugas nasional COVID-19 per 25 Agustus 2020, sebanyak 149.887 sekolah berada di zona kuning dan 29.365 sekolah berada di zona hijau. Baru 43 persen sekolah yang diperbolehkan membuka sekolah secara tatap muka, namun meski begitu Pemda tidak serta merta membuka sekolah.
Lebih lanjut Jumeri menuturkan, banyak sekolah yang berada di zona hijau melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum benar-benar melakukan pembelajaran tatap muka.
“Walaupun ada daerah yang melakukan uji coba tatap muka, hanya satu sekolah di setiap jenjang di kabupaten itu yang diizinkan melakukan tatap muka,” ucapnya.
Jumeri menambahkan, selain pemerintah daerah yang lebih tahu kondisi di lapangan, mereka pun memiliki kewenangan dalam mengatur urusan pendidikan di wilayahnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply