Pesantren Jadi Klaster Covid-19, Peringatan Hari Santri 2020 Harus Digelar Virtual

Ilustrasi: Peringatan Hari Santri 2020 harus digelar virtual. (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Peringatan Hari Santri 2020 harus digelar virtual. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi merilis peringatan Hari Santri 2020. Hari Santri yang akan diperingati 22 Oktober 2020 mengangkat tema “Santri Sehat Indonesia Kuat”.

“Tema ini diharapkan dapat memberi motivasi bagi anak-anak santri agar tetap menjaga kesehatan dan melaksanakan protokol kesehatan agar pondok pesantren benar-benar menjadi tempat yang aman bagi para santri,” kata Wamenag.

BACA JUGA:

Tetapi faktanya, sejumlah pondok pesantren justru menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Ada 27 pesantren di 10 provinsi di Indonesia yang menjadi klaster Covid-19. Sebanyak 1.489 santri positif Covid-19, 969 dinyatakan sembuh, 519 dalam perawatan, dan 1 orang meninggal dunia.

Kemenag pun telah mengusulkan untuk membentuk Task Force guna mengatasi klaster Covid-19 di pesantren. “Task force ini berisi tim gabungan dari Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Covid-19, serta pihak pesantren dan ormas,” papar Wamenag.

Maka, pada peringatan Hari Santri 2020, Wamenag meminta agar semua kegiatan disesuaikan dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. “Ingat, selalu terapkan protokol kesehatan. Karena sedang masa pandemi, maka semua peringatan Hari Santri harus menerapkan protokol kesehatan. Perhatikan untuk selalu menjaga jarak,” pesan Wamenag.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*